Anak atau remaja yang
tinggal disuatu daerah tertentu akan mempunyai karakteristik yang berbeda
dengan remaja di daerah lain. Untuk mengetahui karakteristik anak atau remaja
di suatu daerah tertentu, terlebih dahulu harus mengetahui karakteristik budaya
masyarakat setempat, tylor mengarikan budaya sebagai “......that complex whole
which includs knowledge, belief, art, morals, laws, customs, and any other
capabilities and habits acquired by man as a member of society” (dalam Brameld,
1957). Budaya merupakan suatu kesatuan yang unik bukan jumla dari
bagian-bagian. Suatu kemampuan kreasi manusia yang immaterial, berbentuk
bagian. Suatu kemampuan psikologis seperti ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni
dan sebagainya. Budaya dapat berbentuk fisik seperti seni, dapat jga berbentuk
kelompok-kelompok masyarakat, atau hal lainna, sebagai realitas objektif yang
diperoleh dari lingkungan dan tidak terjadi dalam kehidupan manusia terasing,
melainkan dalam kehidupan suatu masyarakat.
Koentjaningrat (1984)
mengelompokkan aspek-aspek budaya berdasarkan dimensi wujudnya yaitu sebagai
berikut :
1. Kompleks
gagasan atau ide seperti pikiran, pengetahuan, nilai keyakinan, norma, dan
sikap.
2. Kompleks
aktivitas seperti pola komunikasi, tari-tarian, upacara adat.
3. Material
atau benda seperti hasil seni, peralatan, dan lain sebagainya.
Sebagai
komplek gagasan budaya bersifat abstrak, spesifik, sbjektif, dan tidak
teramati. Sedangkan sebaga kompleks aktivitas dan material, budaya bersifat
konkret, objektif, dan eksplisit serta dapat diidentifikasikan serta diamati
scara langsung. menurutRobert K. Merton (dalam Fernandez, 1990) di anatara
segenap unsur-unsur sosial dan budaya terdapat dua unsur yang terpenting yaitu
kerangka aspirasi-aspirasi dan unsur-unsur yang mengatur kegiatan-kegiatan
untuk mencapai aspirasi-aspirasi tersebut. Dengan kata lain, ada nilai sosial
budaya yang merupakan rangkaian dari konsepsi-konsepsi abstrak yang hidup di dalam
alam pikiran bagian terbesar dari masyarakat mengana apa yang baik dan apa yang
buruk dan norma-norma yang mengatur kegiatan-kegiatan manusia untuk mencapai
cita-cita tersebut. Nilai-nilai sosial budaya tadi berfungsi sebagai pedoman
dan pendorong perilaku individu di dalam hidupnya. Individu sebagai anggota
masyarakat, di dalam dirinya terdapat berbagai aspek kehidupan yang memberi
bentuk dan warna tersendiri sebagai anggota masyarakat dan bagi seluruh
masyarakatnya.
Dalam
sejarah perkembangan suatu masyarakat ditemukan beberapa pengaruh dasar yang
pening dan yang secara jelas menunjukkan identitas dan kualitasnya, serta
merupakan unsur-unsur yang dapat menunjukkan perbedaan antara masyarakat satu
dengan masyarakat lainnya. Perbedaan dalam meyakini nilai-nilai, cara berpikir,
cara hidup dan cara bertindak pada dasarnya merupakan warisan para leluhur yang
secara terus-menerus menjiwai seluruh kepribadian seseorang dan masyarakatnya,
dan akan tetap mewarnai kehidupan masyarakat tersebut serta anggota-anggotanya
sampai taraf yang lebih tinggi.
Walaupun
ditengah arus perkembangan yang sangat pesat dalam segala aspek kehidupan yang
terjadi hampir diseluruh pelosok tanah air, masih terlihat dengan jelas bahwa
mayarakat di suatu daerah masih kuat berperang pada adat kebiasaan serta
mentalitas para leluhurnya. Sebagai contoh, menurut Noohamidjojo (1974) bagi
kebanyakan orang jawa Tujuan hidp adalah kesatuan dengan seluruh kosmos yang
dilihatnya sebagai subjek yang secara analog mempunyai daya dan kekuatan dan
yang tidak boleh dilakukan demi kepentingan manusia. Seluruh kosmos perlu
dijaga dan dilindungi sedemikian rupa sehingga terjamin adanya kesatuan dan
keharmonisan dengan manusia.
0 Comments