Sudah banyak didengar komentar
tentang mutu pendidikan akhir-akhir ini. Pada umumnya komentar itu tidak dapat
dikatakan hanya sebatas wacana, karena anggota masyarakat melihat dan merasakan
namun sulit untuk membuktikannya. Hal ini disebabkan karena tidak ada data yang
menunjukkan apa dan bagaimana kelemahan yang dikeluhkan masyarakat.
Keluhan atau banyaknya komentar
masyarakat sebagai pemakai jasa pendidikan terhadap mutu pendidikan (guru) saat
ini, setidaknya seperti yang diungkapkan oleh Prof.Dr. Fuad Hasan dalam dialog
interaktif TVRI menyatakan bahwa hanya 30 % guru-guru masa kini yang layak
mengajar.[1]
Terlepas dari pro dan kontra
terhadap masalah pendidikan di Indonesia, namun telah terbukti bahwa
profesionalisme seorang guru kini di pertanyakan. Kondisi ini yang membuat
merosotnya kualitas Pendidikan di indonesia. Oleh karena itu, Pendidikan yang
merupakan media atau sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membawa
bangsa ini menuju ke arah pendidikan yang lebih baik.
Pendidikan yang semestinya
menjadi prioritas utama dan diharapkan mampu mengeluarkan bangsa Indonesia dari
permasalahan rendahnya prestasi siswa-siswa/anak bangsa di Indonesia. Namun
sampai saat ini, pemerintah seperti acuh tak acuh terhadap merosotnya mutu
pendidikan dan akhirnya berdampak langsung terhadap menurunnya prestasi anak
bangsa dalam memajukan perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Keadaan ini semakin menambah
potret pendidikan kita makin tak menarik dan tak sedap dipandang makin
menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan di negara kita.[2] Jika masalah ini tidak
segera dicari solusinya, maka akan sulit mengembalikan kepercayaan masyarakat
terhadap kualitas/mutu pendidikan di Indonesia.
Dipihak lain ada pendapat yang
menyatakan bahwa rendahnya mutu pendidikan saat ini tidak hanya disebabkan oleh
faktor yang berasal dari internal guru itu sendiri tetapi juga berasal dari
luar. Faktor-faktor tersebut antara lain penghasilan yang diperoleh guru belum
mampu memenuhi kebutuhan hidup. Disamping itu minat guru untuk menambah
pengetahuan dan informasi sebagai upaya meningkatkan mutu masih kurang, sebab
ada anggapan bertambah atau tidaknya pengetahuan serta kemampuan dalam
melaksanakan tugas tidak berpengaruh terhadap pendapatan (gaji) yang diterima
dalam tiap bulannya. Konsekwensi logis atas hal ini akan berpengaruh terhadap
peningkatan kualitas guru itu sendiri, sehingga dengan kondisi yang demikian
sebaik apapun kurikulum yang akan diterapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional kita tampaknya masih kurang berhasil.
Berkaitan dengan permasalahan
tersebut, maka masalah rendahnya kualitas dan kesejahteraan guru merupakan
salah satu faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan. Dan diharapkan upaya
pemerintah dan para pendidik dalam
meningkatkan pendidikan dan dapat memberikan kontribusi positif bagi perbaikan
mutu pendidikan dan kesejahteraan guru di Indonesia.
1 Comments
sangat menarik sekali ulasannya. salam kenal dari ikhram.com situs booking dan cari biro umroh lengkap di indonesia.
ReplyDelete