Kesulitan belajar bukan merupakan permasalah
baru di lingkungan sekolah di indonesia, Bagi pendidikan luar biasa, ataupun
SLB, istilah ini adalah sudah umum. Namun bagi sekolah formal adalah
istilah yang baru. Jika dilihat daeri gejala dan penyebaran, kesulitan belajar
atau learning disability, ada kecendrungan, simptom ini
mengarah kepada epidemi. Jika tidak dilakukan deteksi dini dan intervensi
yang berkesinambungan, maka akan menjadi masalah yang lebih komplek. “Learning
disabilities” atau kesulitan belajar adalah suatu klasifikasi termasuk
daerah beberapa fungsi di mana seseorang memiliki kesulitan belajar dengan cara
yang khas, Kesulitan belajar adalah ketika seseorang memiliki masalah
belajar
yang signifikan di bidang akademis. Masalah-masalah ini, bagaimanapun, tidak
cukup untuk menjamin diagnosis resmi. Gangguan belajar, di sisi lain, adalah
diagnosis klinis resmi, dimana individu memenuhi kriteria tertentu, sebagaimana
ditentukan oleh seorang profesional (psikolog, dokter anak, dll) Perbedaannya
adalah dalam tingkat, frekuensi, dan intensitas gejala yang dilaporkan dan
masalah, dan dengan demikian keduanya tidak boleh bingung.
“Learning Disabilities” mengacu pada
berbagai gangguan yang mempengaruhi perolehan, penyimpanan, pemahaman,
organisasi atau penggunaan informasi verbal dan / atau non-verbal. Hal ini
adalah hasil dari gangguan dalam satu atau lebih proses psikologis yang
berkaitan dengan pembelajaran dan atau berkombinasi satu dengan yang lain dari
sumber masalah tersebut. Dimana hal bertolak belakang dengan kemampuan mendasar
rata-rata bagi pemikiran dan penalaran. “Learning Disability” adalah gangguan
tidak bersifat global atau hanya spesifik, dengan demikian berbeda dari cacat
intelektual (intellectual difficulties).
·
“Learning
Disabilities” memiliki rentang tingkat keparahan dan atau tanpa kecuali
menggangu perolehan dan penggunaan satu atau lebih keterampilan penting
berikut:
bahasa lisan (misalnya, mendengarkan, berbicara, pemahaman)
bahasa lisan (misalnya, mendengarkan, berbicara, pemahaman)
·
Membaca (misalnya,
decoding, pemahaman
·
Bahasa tertulis
(misalnya, ejaan, ekspresi tertulis
·
Matematika (misalnya,
perhitungan, pemecahan masalah)
Ketidakmampuan
belajar dapat disebabkan karena genetik, bawaan lainnya dan atau diperoleh
faktor neuro-biologis. Mereka tidak disebabkan oleh faktor-faktor seperti
perbedaan budaya atau bahasa, instruksi yang tidak memadai atau tidak, status
sosial-ekonomi atau kurangnya motivasi, meskipun salah satu dari faktor-faktor
ini dan lainnya dapat memperparah dampak dari ketidakmampuan belajar. Sering
ketidakmampuan belajar hidup berdampingan dengan kondisi lain, termasuk
gangguan attentional, perilaku dan emosional, gangguan sensorik atau kondisi
medis lainnya.
0 Comments