Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al-Khwarizmi adalah seorang matematikawan Muslim. Namanya merujuk
tempat kelahiran di timur Laut Kaspia, berdekatan dengan Delta Oxus (Amu
Dar’ya) di atas Laut Aral wilayah Baghdad, pusat penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan. Penulis sejarah matematika, George Sarton
mengungkap bahwa Al-Khwarizmi adalah seorang ilmuan muslim terbesar dan
terbaik, hingga menggolongkan periode antara abad IV – V sebagai Zaman
Al-Khwarizmi. Sementara E.Wiedermann
mengatakan tugasnya adalah mengungkapkan bahwa pribadi Al-Khwarizmi sebagai
seorang ilmuan jenius. Smith dan Karpinski menggambarkan pribadi Khwarizmi
sebagai:
..tokoh terbesar pada masa keemasan Baghdad, salah
seorang penulis Muslim yang menggabungkan ilmu matematika klasik barat dan
timur, mengklasifikasikan dan akhirnya membangkitkan kesadaran dataran Eropa.
Pria ini adalah… peneliti besar dan sumbangsihnya terhadap ilmu aljabar dan
arithmatika sangat besar. (Ahmad, 1986)
Nama lengkap al-Khawarizmi adalah Muhammad
bin Musa al-Khawarizmi yang juga dikenal dengna nama Abu Ja’far. Ia hidup pada
masa khalifah al-Ma’mun yang mengetahui kepandaian ilmuwan ini. Oleh karena
itu, khalifah segera belajar kepadanya. Sebagai imbalan atas ilmu yang telah
diberikan oleh al-Khawarizmi, khalifah memberikan fasilitas memadai dan
pengamanan yang ketat.
Tidak
diketahui secara pasti tanggal kelahiran al-Khawarizmi karena para ulama tidak
menaruh perhatian terhadap tanggal kelahiran seseorang. Meskipun demikian, ada
riwayat yang mengatakan bahwa ia lahir tahun 780 M dan meninggal tahun 850 M.
Tetapi data ini masih tidak begitu jelas dan kuat, karena tidak sesuai dengan
data-data sejarah yang lebih akurat, yang menyebutkan bahwa al-Khawarizmi masih
hidup hingga masa Khalifah al-Watsiq Billah yang meninggal pada tahun 847 M.
Al-Khawarizmi
berasal dari daerah Khawarizm lam yang sekarang berada di kota Keyfa atau
Kheywa di Republik Uzbekistan, bekas jajahan Uni Soviet, dekat dengan ujung
sungai Amodaria timur dari laut Qazwain. Ia menghabiskan lebih dari separuh
umurnya di kota Baghdad, tempat ia mencapai nama besar dan menjadi terkenal. Di
kota itu kugalah ia mengarang buku-bukunya yang mengabadikan namanya di antara
para cendekiawan Arab lainnya.
Al-Khawarizmi
hidup di zaman berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan ekonomi. Kota Baghdad
pada waktu itu merupakan sebuah kota besar yang sangat penting dan menjadi
salah satu pusat peradaban, di samping ia juga menjadi tempat bertemunya para
pedagang antara wilayah timur dan barat kekuasaan Islam.
Salah
seorang ahli sejarah pernah berkomentar tentang kota baghdad dengan
menggambarkannya sebagai, “Tempat dikumpulkannya pendapatan negarasetiap
tahunnya yang mencapai lebih dari tujuh ratus ton emas batangan, di samping
lowongan pekerjaan yang sanmgat banyak, baik di pelabuhan, benteng, istana,
serta rumah sakit yang semkain bertambah banyak dan menjamur. Juga,
pekerjaan-pekerjaan tersebut terdiri dari tukang pos yang memiliki tempat
pemberhentiannya sendiri-sendiri. Kekayaan dan keamanan pada masaitu tiada
tandingannya,”
0 Comments